Kuberi tahu padamu kisah si pirang
yang sedang menunggu seseorang
datang.
Ia datang sekejap,
kemudian pergi tanpa sebab.
Ini tentang si pirang,
yang meninggalkan harapan usang.
Tertatih menyeret rintihan yang berjalan,
menggunakan sebilah kayu penopang.
Apakah itu si pirang?
Yang membawa segenggam penantian
untuk kembali pulang.
Mungkinkah ia akan datang?
sebelum senja dimakan malam,
Aku bertanya pada senja.
“Apakah menggapai harapan harus sesakit ini?”
ia menjawab,
“bukankah luka mengajarkanmu perihal patah
dan menjadikanmu lebih tabah.”