Minggu, 22 Oktober 2017

Sinopsis Novel Belenggu karya Armijn Pane

08.17 1 Comments


Novel belenggu karangan dari Armijn Pane menceritakan kisah rumah tangga antara Dokter Sukartono dengan istrinya yang bernama Sumartini. Mereka menikah bukan atas dasar saling mencintai melainkan atas dasar keterpaksaan satu sama lain. Sukartono menikahi sumartini karena merasa sukartini cocok mendampingi hidupnya, sukartono melihat sumartini dari kecerdasan dan kecantikannya saja. Berbeda dengan Sukartono, Sumartini menerima tono sebagai suaminya atas dasar ingin melupakan kenangan masa lalunya. Alhasil setelah melangsungkan sebuah pernikahan, rumah tangga mereka tidak harmonis, setiap hari selalu dipenuhi dengan pertengkaran dan percekcokan. Banyak permasalahan yang tidak diselesaikan dengan komunikasi.
Sukartono sendiri adalah seorang yang sangat mencintai dan menjunjung tinggi pekerjaannya, yaitu sebagai seorang dokter. Ia bekerja keras dan tak mengenal lelah untuk mengunjungi dari satu pasien ke pasien lainnya yang membutuhkan pengobatannya. Sukartono juga termasuk dokter yang baik hati dan dermawan, ia sering membebaskan bayaran pada pasiennya yang kurang mampu. Namun, kecintaan sukartono pada pekerjannya justru membuat ia lupa pada rumah tangganya, sumartini yang merasa diabaikan oleh sukartono selalu memulai pertengkaran setiap hari,  kelupaan tono pada rumah tangganya itulah yang menjadi bibit pertengkaran mereka, rasanya tiada hari tanpa bertengkar.
Hingga pada suatu hari sukartono menerima telepon dari salah satu pasien yang mengidap sakit keras, pasien itu sedang berada di hotel. Sesampainya di sebuah hotel yang ditinggali pasiennya, sukartono merasa kaget karena mendapati bahwa yang menjadi  pasiennya saat itu adalah Rohaya atau Siti Hayati yang tak lain adalah teman sekolah dan masa kecil sukartono. Rohaya sudah menyimpan rasa cinta pada Sukartono sejak dulu. Rohaya sendiri adalah seorang penyanyi keroncong dan juga wanita panggilan. Ia menceritakan bahwa dirinya menjadi korban kawin paksa, ia merasa tidak cocok dengan suaminya dan memutuskan untuk menjadi janda lalu pergi ke Jakarta untuk mencari keberadaan Sukartono. Berpura pura sakit keras dan menjadi pasien sukartono adalah salah satu cara Rohayah untuk bertemu dengan Sukartono.
Setelah bertemu dengan Sukartono, Rohaya selalu berusaha merancangkan usahanya merayu-rayu dan memberikan pujian-pujian kepada Tono untuk mendapatkan hatinya. Pada mulanya Sukartono tidak terpengaruh dengan rayuan-rayuan Rohaya. Namun, lambat laun akhirnya Tono jatuh juga pada rayuan Rohaya. Tono merasa bahwa dengan bersama Rohaya ia bisa menemukan ketenangan hatinya yang tidak dapat ia rasakan pada saat bersama Sumartini. Lama kelamaan Rohaya sudah tidak menginap di sebuah hotel lagi, ia memilih tinggal disebuah rumah yang ia beli, dan Sukartono selalu mengunjungi Rohaya setelah memeriksa pasiennya.
Hubungan yang dijalin Sukartono dan Rohaya akhirnya tercium juga oleh Sumartini, ia merasa curiga dengan Sukartono. Sumartini merasa marah dan jengkel mengetahui hubungan gelap suaminya dengan perempuan yang bernama Rohaya. Secara diam-diam Sumartini mengunjungi rumah yang ditempati Rohaya, ia ingin mencaci maki dan menumpahkan segala amarahnya kepada perempuan yang sudah mengambil dan menganggu suaminya. Setibanya dirumah Rohaya dan bertatap muka dengannya, hati Sumartini luluh dengan segala kelembutan hati dan keramahan Rohaya.
Sepulangnya dari rumah Rohaya, Sumartini intropeksi diri sendiri. Sumartini merasa malu dan bersalah kepada suaminya, ia belum bisa memberikan perhatian dan kasih sayang tulus yang diinginkan Sukartono. Selama ini ia selalu berlaku kasar pada suaminya, Tini merasa gagal menjadi seorang istri. Akhirnya ia memutuskan untuk berpisah dengan Sukartono. Awalnya Sukartono tidak menyetujui permintaan Sumartini, bahkan Tono sudah berjanji pada Tini untuk mengubah hidupnya untuk lebih perhatian kepada Tini.
Namun, karena kebulatan Sumartini untuk berpisah, Sukartono tidak dapat mencegahnya. Sukartono merasa sedih dan gundah atas perpisahannya dengan Sumartini. Tini memutuskan untuk pergi ke Surabaya. Kesedihan dan kesendirian Sukartono betambah ketika mengetahui bahwa Rohaya juga pergi meninggalkannya. Rohaya meninggalkan sepucuk surat dan memberitahukan bahwa ia mencintai Sukartono, Rohaya kini telah meninggalkan tanah air untuk selama lamanya dan tinggal diluar negeri. Kini Sukartono mengapdikan hidupnya pada sebuah panti asuhan. Karena dengan begitu ia bisa menemukan ketenangan batin dalam kesendiriannya.

Kamis, 12 Oktober 2017

Puisi "Takut"

02.47 1 Comments
         
                                                      
Takut

Jangankan berbicara dan tersenyum kepadamu
Merangkai katapun aku tak mampu
Jangankan untuk berlari mengejarmu
Melangkah di dekatmu pun aku terlalu lemah
Jangankan untuk menunggu dan menjemputmu
Membayangkanmu pun aku terlalu takut
Bukan takut karnamu....
Aku takut ketika segala harapan dan mimpi akan terkalahkan oleh takdir
Ketakutan yang selalu hadir  disaat aku melihat senyum indah diwajahmu
Ketakutan yang  aku  sendiri tidak tau bagaimana cara mengusirnya

Surabaya, 2017

Adr,

Senin, 09 Oktober 2017

Sinopsis Novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis

19.20 5 Comments


Novel Salah Asuhan karya Abdoel Moeis ini menceritakan kisah cinta seorang pemuda pribumi dari Melayu dengan seorang gadis Eropa. Hanafi seorang pemuda pribumi dari solok Melayu. Ibu hanafi sendiri adalah seorang janda, ayahnya sudah meninggal pada saat hanafi masih kecil, sehingga ibunya membesarkan Hanafi seorang diri. Meskipun membesarkan putranya seorang diri, ibunya ingin memandaikan hanafi dan selalu berusaha keras untuk membiayai sekolah hanafi. Pada saat bersekolah di HBS Hanafi dititipkan pada keluarga Belanda, sehingga segala tingkah lakunya seperti seorang Eropa. Bahkan setelah lulus dari HBS pun pergaulan dan tingkah lakunya tak lepas dari pergaulan orang-orang Eropa. Ia bekerja di kantor BB sebagai asisten residen di Solok. Meskipun hanafi adalah seorang pemuda asli pribumi. Namun, segala tingkahnya sudah terpengaruhi kebarat-baratan.
Saat bersekolah di HBS, Hanafi sangat dekat dengan gadis eropa bernama Corie, kedekatan mereka berdua sudah seperti kakak beradik. Kemana-mana mereka selalu berdua, dalam kesehariannya pun mereka pun sangat dekat. Jalan-jalan berdua, main tenis berdua, dan duduk sambil menikmati teh pun bedua. Karena kedekatan mereka itulah Hanafi mempunyai rasa sayang yang berlebih terhadap corie, perasaan Hanafi tidak sekedar rasa sayang terhadap kakak dan adik, melainkan rasa sayang terhadap seorang kekasih. Namun sikap Corie dalam pertemanan tersebut masih biasa saja. Hingga suatu hari Hanafi memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada Corie. Tetapi Corie tidak langsung memberikan jawaban kepada Hanafi, dia hanya berpamitan pulang dengan alasan yang tidak jelas. Keesokan harinya Corie pergi meninggalkan Solok menuju Betawi, ia meninggalkan sepucuk surat untuk Hanafi yang berisikan penolakan halus mengenai pernyataan perasaan Hanafi kemarin. Karena bagi Corie ia tidak mungkin menikah dengan seorang  pribumi, alasannya karena perbedaan budaya antara bangsa melayu dengan bangsa eropa itulah yang tidak memungkinkan Corie untuk menerima Hanafi. Lagipula Corie juga ditentang oleh ayahnya jika menikah dengan orang melayu.
Mengetahui kenyataan tersebut Hanafi merasa terpukul, ia sangat terluka dan rapuh. Dan sejak saat itu Hanafi mulai mengurung diri dikamar dan berubah menjadi orang yang acuh terhadap lingkungan. Bahkan ia juga tidak berminat pada aktifitas manusia, makan dan minum pun tidak. Badannya kurus kering, Hanafi bagaikan seseorang yang sedang terkena penyakit.
Dalam masa berkabung itu ibunya selalu menasehati Hanafi agar tidak bersedih lagi. Ibunya ingin Hanafi melupakan Corie dan menikah dengan Rapiah anak dari mamaknya. Dimana mamaknya ini adalah Sultan Batuah yang membiayai selama Hanafi bersekolah. Awalnya Hanafi merasa marah, karena ia hanya cinta terhadap Corie saja, bahkan ia tidak mengenal siapa itu Rapiah. Ibu Hanafi selalu dengan sabar menjelaskan dan menasehati Hanafi, dan menyampaikan bahwa perjodohan itu adalah perjodohan hutang budi karena ibu Hanafi mempunyai hutang terhadap Sultan Batuah. Lagipula Rapiah juga si gadis Minang dengan budi pekerti dan tutur kata yang baik. Setelah mendapat bujukan terus menerus dari ibunya, akhirnya Hanafi menerima perjodohan itu walaupun dengan sangat terpaksa, karena ia hanya sayang terhadap corie.
Pernikahan yang dilandasi dengan keterpaksaan tanpa adanya rasa cinta itupun tidak terasa tentram. Setiap hari Hanafi selalu memaki-maki Rapiah karena alasan yang sepele, Rapiah pun tidak melawan, dia hanya diam terhadap perlakuan suaminya. Dua tahun usia pernikahan mereka dikarunia seorang putera bernama Syafii. Namun, itu juga tidak menimbulkan rasa cinta di hati Hanafi. Perlakuannya pada Rapiah masih saja kasar. Ia juga masih sering membentak dan memukul Rapiah.
Suatu hari Hanafi mendapatkan musibah terkena gigit anjing gila di pergelangannya, dan mengharuskan di uuntuk berobat ke Betawi. Ia sangat senang karena di Betawi kemungkinan ia dapat bertemu dengan Corie. Ia meningalkan anak istri dan ibunya di Solok. Singkatnya sesampainya Hanafi di Betawi ia bertemu dengan gadis Eropa yang tak lain adalah Corie. Dengan amat senang karena bisa bertemu kembali mereka selalu menghabiskan waktu berdua seperti yang mereka lakukan dulu, jalan-jalan dan bersepeda berdua. Satu minggu sudah Hanafi berada di Betawi, dan sejak saat itu Hanafi mencari kerja di Kantor BB sebagai commies. Meskipun gaji awal cukup kecil, namun hanafi sangat senang. Karena bisa bertemu dengan Corie kembali, Hanafi berusa keras untuk mendapatkan hati Corie. Bahkan Hanafi bersedia menjadi wargakenegaraan Eropa jikalau memang Corie mau menerimanya.
Karena rasa ibanya, akhirnya Corie mau menerima Hanafi walaupun dengan segala resiko yang harus Corie terima. Mereka berdua menikah di rumah teman Belandanya. Sejak pernikahan mereka berdua itupun Corie mulai dijahui oleh teman temannya. Di solok Melayu sana Rapiah dan ibu Hanafi sudah mengetahui bahwa Hanafi telah menikah dengan Corie, tetapi Rapiah dengan setia masih setia menungggu kedatangan Hanafi kembali di Solok.Seiring berjalannya waktu, bukannya ketentraman dan kebahagian yang didapat dalam rumah tangga Hanafi dan Corie, justru kepelikan yang hadir dalam rumah tangga mereka. Sikap Hanafi yang keterlaluan selalu menuduh Corie yang macam-macam. Hingga pada suatu hari Corie sudah tidak mau bersama dengan Hanafi, ia pergi meninggalkannya menuju Semarang. Karena kesombongan dan keangkuhan Hanafi itu ia tidak diterima dalam bangsa Melayu ataupun Eropa.
Setelah beberapa hari ditinggalkan Corie, akhirnya Hanafi mengetahui bahwa Corie berada di Semarang. Kemudia Hanafi pergi ke Semarang untuk menemui Corie. Namun, sesampainya di Semarang berita buruklah yang diterima oleh Hanafi. Ia menerima kabar bahwa Corie masuk rumah sakit karena sakit keras yaitu Kolera. Hingga akhirnya nyawa Corie tidak bisa diselamatkan lagi. Lalu Hanafi pulang ke Solok untuk menemui Ibunya. Setelah beberapa hari Hanafi sampai di Solok, ia jatuh sakit karena menelan 6 butir sublimat, yang menyebabkan Hanafi terus muntah darah dan akhrinya merenggut nyawanya.

Kamis, 05 Oktober 2017

Resep Susu Kurma Sederhana

02.00 1 Comments

                                           ramadhanvemale.com

Ramadhan tahun ini untuk pertama kalinya gue jauh sama keluarga, sahur sendirian tanpa dimasakin ibu, buka di jalan karena kesibukan yang sangat luar biasa. Sedih? Lumayan sih karena harus makan sahur dan buka puasa sendirian, cuman dari situ gue jadi ngerasain kangen yg bener-bener kangen sama keluarga, gue ngga tau kenapa? Selama setahun gue memutuskan kuliah di  luar kota dan jarang banget buat pulang, gue rasa nggak kangen-kangen banget sama keluarga, malah males banget kalo disuruh pulang. Tapi ketika ramadhan ini gue ngerasa beda banget, gue jadi sering keinget rumah dan suasana ramadhan didesa gue. Tapi karena jauh dari keluaga gue jadi ngerasain gimana momen mudik sebelum lebaran tiba (karena selama ini gue emang nggak pernah mudik). Gue sangat excited sama momen mudik tahun ini, dan udah nggak sabar buat ngelakuin banyak hal dirumah. Salah satunya masak bareng sama ibu buat sahur dan buka. Dan waktu itu gue emang lagi nyoba buat bikin susu kurma yg resepnya gue dapet dari salah satu selebgram (gue lupa account nya apa). Foto susu kurma itu juga udah gue post di instagram dan banyak yang nanyain apa aja resepnya. Sebenernya gampang banget sih resepnya, bahan-bahannya juga bisa kalian dapetin dengan mudah. Rasanya? Jangan ditanya lagi deh, asli enak banget. Dan susu kurma ini kaya akan manfaat, apalagi buat yang baru aja nikah dan lagi program hamil (tapi gue nggak lagi program hamil yaa).
Yang pertama kalian harus siapin bahan-bahannya, yaitu 7 buah kurma yang udah di rendem dulu semaleman (sesuai sunnah rasul), dan susu cair 500 ml. Itu aja? Iyaa cuman itu kok. Buat bikinnya kalian blend aja dua bahan itu terus udah jadi deh susu kurmanya, kalo kalian mau kasih topping diatasnya sih sesuai selera kalian masing-masing. Dan gue recommended banget buat kalian yang emang udah bosen tiap kali buka puasanya makan kurma doang. Selamat mencoba teman-teman.

 Adr,